LPMI-Ahad, 24 September 2023. Universitas Ibrahimy menyelenggarakan acara Wisuda Ke-XXXII yang bertempat di Gedung Auditorium Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Terdapat orasi ilmiah oleh Drs. Bayu Teja Mulyawan SH. M. Farm. MM (Staff ahli kesehatan), beliau menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Peran perguruan tinggi pesantren dalam membangun Indonesia sehat”
Dalam orasinya beliau menyampaikan bahwa “Dari tahun 2009-2019 terjadi perubahan pergeseran penyakit di sepuluh tahun terakhir, di 2009 penyebab kematian tertinggi adalah stroke, sakit jantung, kemudian TBC dan sampai saat ini Indonesia masih menjadi negara Ke-3 penderita TBC-nya terbesar di dunia kemudian penyakit hati dan diare. Sepuluh tahun kemudian ini mulai bergeser stroke masih menjadi nomer satu penyakit jantung masih menjadi nomer satu, sekarang ini dengan pola makan dan hidup yang ada, diabetes menjadi yang nomer tiga kemudian penyakit hati dan tuberkolosis.
Kelompok penyakit tersebut menimbulkan beban yang besar di dana BPJS, terutama empat besar, yang pertama jantung menghabiskan anggaran pertahun 8,46 Triliyun, kemudian kanker itu menghabiskan anggaran hampir 3,5 Triliyun, stroke itu 2,1 Triliyun dan gagal ginjal, sekarang banyak orang cuci darah yaitu hampir 1,7 Triliyun itu dana BPJS yang digunakan untuk mengobati penyakit tersebut.
Oleh karena itu Kementrian Kesehatan, ada sembilan penyakit yang menjadi prioritas pertama, penyakit jantung, stroke, kanker, gagal ginjal, kemudian karena kematian ibu dan bayi masih tinggi ini juga menjadi prioritas juga yaitu kesehatan ibu dan anak, kemudian tuberkolosis (TBC), covid, kemudian gagal hati dan diabetes melitus, karena dengan pola hidup sekarang anak-anak mudah terkena penyakit tersebut.
Untuk mengatasi itu, Kementrian Kesehatan mempunyai program prioritas yang kita sebut transformasi kesehatan, nah ini ada enam pilar transformasi kesehatan tujuannya sejalan dengan visi misi presiden yaitu mewujudkan masyarakat yang sehat produktif mandiri dan berkeadilan, yang lima golnya itu sesuai dengan gol yang ada di pembangunan jangka menengah tahun 2019-2024 enam pilar itu satu transformasi di layanan primer yang dilakukan di puskesmas klinik-klinik, yang ke dua transformasi layanan rujukan, yang ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan, kemudian ditunjang oleh transformasi sistem pembiayaan karena semua interorensi memerlukan biaya, kemudian transformasi SDM kesehatan karena yang paling berpengaruh dalam penanganan atau upaya kesehatan (Bagaimana SDM kesehatan ini bekerja) dan yang terakhir ialah bagaimana transformasi teknologi kesehatan”. Tuturnya.
Mizu\Redaktur